"Mahkota" Tetap Sehat di Balik Kerudung
Salah satu alasan perempuan enggan berkerudung adalah khawatir rambut dan kulit kepalanya bermasalah. Tak bisa disangkal, berkerudung bisa membuat kulit berketombe, rambut lepek, hingga berguguran. Kalau saja tahu caranya, sebenarnya rambut di balik kerudung tetap bisa sehat dan gaya.
Nania Riana (28), ibu rumah tangga dengan satu anak, pemilik rambut ikal bergelombang, tahu persis kewajibannya sebagai muslimah untuk menutup aurat, termasuk rambut.
"Aku lihat teman-temanku yang berkerudung banyak yang jadi berketombe dan rontok rambutnya," kata Nania. Karena masalah ini Nania mengaku menjadi maju-mundur untuk mengenakan kerudung.
Bermasalah dengan rambut karena mengenakan kerudung dialami oleh Dra. Tatat Setiawati (42), staf public relation Universitas Widyatama (Utama) Bandung.
"Sejak berkerudung, rambut saya berguguran banyak sekali. Akan tetapi karena ingat kewajiban, biar rambut sampai botak saya ikhlas kok," ujarnya.
Untuk mengatasi kerontokan rambutnya, sebulan sekali Tatat pergi ke salon, melakukan hair spa. Perawatan rambutnya dibarengi perawatan dari dalam. Ia rajin membuat jus wortel, tomat, dan apel. "Resep ini saya ketahui dari teman-teman suami yang umumnya dokter. Saya lihat kulit dan rambut mereka bagus-bagus, katanya berkat jus terutama jus wortel," kata Tatat yang bersuamikan seorang dokter gigi.
Untuk perawatan sehari-hari, Tatat menggunakan vitamin rambut (hair tonic).
Bagi Tatat, berkerudung bukan halangan untuk tampil dengan model rambut yang sedang in. "Aku enggak setuju kalau perempuan berkerudung tidak memerhatikan penampilan dan kesehatan rambut. Kan di depan suami kita juga harus tampil gaya," ujar Tatat. Lewat perhatian ekstra ini, rambut dan kulit kepala Tatat kini tidak bermasalah.
Bakteri P.0vale
Hetty Kosasih, penata rambut senior di kota Bandung, mengakui banyak perempuan bersikap salah dalam memperlakukan rambut di balik kerudung. "Jangan mentang-mentang tertutup malah tidak diurus. Justru karena berkerudung rambut perlu mendapat perhatian lebih," kata pemilik salon Hetty Hair di kawasan Bandung Utara ini.
Diakui Hetty yang sudah berpengalaman lebih dari 30 tahun sebagai penata rambut, menutup kepala dengan kerudung memang bisa menimbulkan masalah tersendiri.Yang paling umum adalah munculnya ketombe, rambut rontok, lepek, atau berminyak.
Ketiga masalah ini banyak timbul dari alasan sederhana kaum perempuan. Banyak yang beranggapan karena tertutup, rambut selalu bersih dari debu atau kotoran lainnya. Padahal, yang terjadi sebaliknya. Akibat tertutup, rambut dan kulit kepala menjadi lembap. Kondisi lembap mampu mengundang bakteri. Bakteri atau jamur inilah yang menjadi biang kerok kerusakan rambut.
Dokter spesialis kulit dan kelamin dari Rumah Sakit Immanuel Bandung Liem Fenny menjelaskan, pada kulit kepala semua manusia terdapat bakteri atau jamur Pityrosporum ovale atau P.Ovale.
"Dalam jumlah yang sedikit, bakteri ini tidak akan menimbulkan masalah," tutur Fenny. Bakteri tersebut terjaga stabil pada pH kulit kepala normal 4,5 hingga 5,5 asam. Perubahan cuaca, hormon , stres, hingga pemakaian sabun dan sampo yang salah bisa meningkatkan kelembapan dan membuat pH kulit kepala meningkat. Keadaan yang ditandai dengan produksi minyak berlebihan ini membuat jamur P.ovale bangun dan berkembang biak. Ini yang kita kenal sebagai ketombe.
Ketombe atau Pityriasis capitis sebenarnya hal yang wajar terdapat pada kulit kepala manusia. Tidak wajar jika jumlahnya sudah berlebihan dan mengakibatkan rambut rontok dan merangsang masalah-masalah kulit lainnya. Selain mengganggu kesehatan kulit kepala dan rambut, ketombe memberikan masalah sendiri bagi penampilan. Banyak orang tidak percaya diri karena masalah ketombe.
Ketombe terbagi menjadi dua jenis, yaitu ketombe jenis kering dan basah. Ketombe kering adalah sisik kulit yang berterbangan ke rambut. Sementara ketombe basah adalah sel kulit mati yang lepas yang diikuti produksi minyak yang berlebihan. Ketombe basah ini berwarna kekuningan dan lengket di kulit kepala.
Ketombe menyebabkan kulit kepala gatal. Rasa gatal sering memicu orang menggaruknya secara berlebihan. Gerakan ini bisa menyebabkan kerusakan pada kulit dan meningkatkan risiko iritasi dan infeksi. "Iritasi di kulit kepala ini bisa merusak folikel rambut dan menyebabkan rambut mudah patah," kata Fenny.
Rambut itu sendiri adalah jaringan mati yang terbuat dari protein atau dikenal sebagai keratin. Pada pertumbuhannya, rambut memiliki tiga fase yaitu fase tumbuh, istirahat, dan rontok. Rata-rata setiap orang memiliki 100.000 lembar rambut.
"Rambut rontok masih dianggap wajar jika sehari berguguran hingga 100 lembar. Lebih dari itu sudah tak bisa ditoleransi dan bisa menyebakan kebotakan," kata Fenny.
Menjaga keseimbangan pH tubuh dengan cara hidup sehat, bersih, serta asupan makan bergizi mampu meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah jamur berkembang biak. Peningkatan pH di kulit kepala bisa terjadi karena penggunaan sampo yang tidak tepat. "Pemilihan sampo yang tepat dan tidak keras juga membantu kulit kepala tetap sehat dan jauh dari masalah rambut, "kata Fenny.
Produk yang mengandung antiketombe di pasaran biasanya mengandung asam salisilat, zinc pyrithione, tar dan selenium sulfida, belerang (sulfur), dan ketokonazol. Pada produk sampo seperti ini biasanya diembel-embeli dengan tulisan "antiketombe".
Kulit kepala yang tidak sehat juga bisa membangkitkan jamur yang menyebabkan berbagai jenis penyakit kulit kepala, salah satunya penyakit tinea-capitis, yaitu botak secara tiba-tiba atau sering disebut sebagai pitak. "Ini biasa terjadi pada anak kecil, tapi bisa juga menyerang orang dewasa. Jamur yang satu ini bisa menular lewat pertukaran topi atau memakai sisir secara bergantian," kata Fenny
Perawatan di salon
Semakin banyaknya perempuan berkerudung, secara siginifikan muncul berbagai tawaran perawatan rambut berkerudung di tempat-tempat kecantikan atau salon. Salah satu yang menyediakan fasilitas ini adalah Cendana Salon Bandung. Manajer Cendana Salon, Yuyun, menyebutkan perawatan bagi rambut berkerudung saat ini semakin diminati. "Berkerudung memang tidak lantas membuat kita harus melupakan bagian ini. Justru kalau tidak dirawat akan menimbulkan masalah serius ," kata Yuyun.
Di salon ini, perawatan bagi rambut yang berkerudung dilakukan layaknya proses creambath, dengan perbedaan pada produk yang digunakan. Mula-mula, rambut dicuci bersih dengan pemijatan ringan untuk melancarkan peredaran darah. Setelah rambut dikeringkan dengan handuk, helai demi helai batang rambut diberi krim yang berguna untuk menguatkan batang rambut. Setelah semua batang rambut kebagian, giliran akar rambut yang diberi treatment , kulit kepala diolesi krim khusus yang berfungsi sebagai penguat. Langkah berikutnya adalah pengolesan kulit kepala dengan ice cube yang berguna untuk membantu penyerapan krim. Perawatan selanjutnya, membungkus seluruh rambut (wrapping) dengan plastik. Plastik yang digunakan layaknya plastik pembungkus parsel atau makanan mentah di toko swalayan. Penyerapan dibantu dengan proses steamer (bagi rambut yang tidak rontok) atau diberi treatment ozon bagi mereka yang sedang mengalami kerontokan rambut.
"Jika kulit kepala dan rambut selama ini tidak bermasalah, perawatan dilakukan cukup sebulan sekali. Namun, buat yang sedang bermasalah sebaiknya dilakukan dua minggu sekali, jika sudah sehat baru menjalani perawatan sebulan sekali," kata Yuyun.
Menurut Yuyun, perawatan yang diberi nama hair lose essence ini dimaksudkan untuk menjaga kelembapan kulit kepala agar berada pada pH normal. Dengan kondisi normal ini, menurut Yuyun, kondisi rambut yang sehat dan tak bermasalah akan tercapai.
Di Salon Hetty Hair, sebelum melakukan perawatan biasanya Hetty mendiagnosis jenis dan masalah apa yang dialami oleh masing-masing pelanggan. "Semua orang memiliki masalah dan jenis rambut berbeda. Proses paling awal dan paling penting adalah ketepatan diagnosis ini," ujar Hetty menegaskan.
Ketika rambut rusak, menurut Hetty, banyak orang menyalahkan produk. "Padahal semua produk bagus, kesalahan biasanya terletak pada diagnosis. Analoginya orang sakit mag, malah dikasih obat kurap," kata Hetty.
Supaya akurat, Hetty menggunakan teknologi canggih berupa komputer yang mampu mendeteksi jenis dan masalah rambut kliennya. Masing-masing pelanggan juga memiliki point record (semacam medical record dokter) tentang tindakan yang pernah dilakukan di salon.
Menurut Hetty, catatan klien ini sangat penting sebagai pegangan untuk melakukan tindakan berikutnya. "Jadi, saat pelanggan memiliki masalah dengan rambutnya, hairdresser bisa melakukan jenis perawatan yang tepat untuknya ," kata Hetty.
Catatan itu juga penting untuk mengetahui produk apa yang pernah dipakai sang klien. Mewarnai rambut, mengeriting, hingga pemakaian sampo sehari-hari pun adalah tindakan yang melibatkan pemakaian bahan kimia. "Urusan kimia ini tak bisa dianggap enteng," ungkap Hetty.
Karena persentuhan rambut dengan segala bahan kimia tersebut, Hetty menyarankan agar perempuan secara rutin melakukan perawatan rambutnya. "Boleh sebulan sekali tapi rutin, " kata Hetty.
Biar berkerudung, menurut Hetty, rambut bisa tetap indah dan tidak lepek begitu saatnya menguraikan rambut di rumah. Hetty memberikan teknik mengikat rambut sebelum berkerudung. Misalnya, di bagian poni rambut dipelintir dulu sebelum diikat karet halus. Dengan teknik pelintiran ini, begitu kerudung dibuka rambut jatuh tergerai dan tetap mengembang. "Pokoknya, dengan menjaga kepala tetap sehat, perawatan rutin, dan teknik mengikat rambut, enggak usah takut lagi deh untuk berkerudung ," ujar Hetty. (Uci Anwar)***