gravatar

Respect and Respect!

"GILA, lo? Si Rio nggak ngajar? Gak salah denger tuh, gue?"

"Ngapain juga gue boong!"

"Woooy!!!! Hari ini si Rio nggak ngajar!"

Sontak semua siswa-siswi bersorak riang. Malah, beberapa ada yang memukul-mukul meja dan melempar-lempar gumpalan kertas, siang yang terik itu bertambah terik saja dengan sorakan siswa-siswi kelas 8M itu.

Belia tahu, kan, apa maksud percakapan di atas? Tak jarang, hal itu terjadi di sekitar kita. Memanggil seorang guru dengan langsung menyebut namanya tanpa risih, atau segan. Meski tak pernah kusaksikan itu secara langsung, hanya pernah dengar saja dari beberapa teman yang berbeda sekolah denganku.. Tapi menurut mereka, itu biasa saja, tak aneh.

Sebenarnya, kemana perginya rasa hormat kita? Tidak hanya memanggil nama guru secara langsung, malah ditambah beberpa kata yang kata dan sikapnya dirasa kurang pantas. Aku hanya bisa berdecak tanpa komentar ketika temanku itu sedang asyik bercerita . Ya, mungkin ada beberapa hal yang dianggap konyol, aneh, atau menyebalkan, dari guru yang bersangkutan itu. Tapi bukan berarti bisa dengan seenaknya berkata seperti itu, kan?

Duh.... Belia, aku cuma berharap deh, semoga Belia tidak melakukan hal tersebut... Coba Belia ingat-ingat, siapa yang membuat Belia bisa hafal banyak rumus, atau hafal beberapa hal lainnya, yang membuat pintar Belia? Siapa yang membantu Belia? Yup, guru, guru di mana saja. Atau, Belia kesal karena Belia tak bisa dalam satu atau beberapa mata pelajaran, dan menyalahkan cara mengajar guru tersebut, mungkin ada benarnya juga, tapi satu hal kecil itu, didukung dengan Belia yang belum membuat kemampuan itu....Belia bisa, kok...

Yah, memang tak jarang hal itu terjadi... Tapi sebisa mungkin dibuat nyaman saja, terkadang ada yang berpikir seperti ini, "Yang bayar guru itu kan kita, kok guru yang satu itu rese-nya minta ampun, sih????"

Ck...Ck...Ck... moral, moral, dan moral! Bayangkan, jika kedua orang tua Belia adalah seorang guru dan diperlakukan demikian, sangat terpukul pastinya...

Yang pasti, guru itu seharusnya punya nilai tambah di mata kita. Tanpa mereka, ya, kita takkan bisa seperti ini, toh bantuan dan bimbingannya sangat membantu kita. Semenyebalkannya seorang guru, pasti ada rasa sayangnya juga...

Jadi, mudah-mudahan ini menginspirasi Belia untuk lebih hormat kepada guru!***

Gina Mardiana, 8B, SMP Al Ma`soem