gravatar

Taat Jika Dilihat

Ada seseorang yang menerobos lampu lalu lintas saat lampu merah. Berikut petikan dialognya:
"Kenapa kamu menerobos lampu merah?" tanya sang Polisi"Tidak kelihatan, Pak""Bagaimana mungkin lampu sebesar itu tidak terlihat olehmu?""Maksud saya, saya tidak melihat Bapak""???"

Belia pasti pernah melihat sebuah iklan yang dialognya seperti di atas. Menarik, memang. Iklan ini seperti ingin mengatakan bahwa kebanyakan orang, memang taat jika ada yang lihat. Hal seperti ini gampang sekali ditemukan di sekitar kita. Misalnya, di sekolah saat ada razia. Biasanya, kalau info razia ini sudah diketahui terlebih dahulu, siswa yang sering melanggar aturan sekolah akan lebih waspada. Untuk siswa yang rambutnya dicat, buru-buru dihitamkan kembali. Rok yang tadinya di atas lutut, diganti menjadi di bawah lutut. Barang-barang yang sekalinya akan disita seperti walkman dan komik, cepat-cepat disembunyikan. Dan jika waktu razia sudah selesai, semuanya kembali seperti semula. Selalu seperti itu bukan?

Mengapa kebanyakan dari kita hanya taat jika ada yang lihat? Beberapa dari Belia mungkin belum menyadari pentingnya aturan sekolah. Mengapa sih rok harus di bawah lutut? Mengapa rambut nggak boleh dicat? Mengapa kita harus datang tepat waktu? Mengapa di sekolah tak boleh merokok, padahal guru-guru juga banyak yang merokok?

Sobat belia, baik yang SMP terlebih yang SMA, semuanya sepakat kan kalau kita sudah besar? Tapi apa Belia sepakat kalau kita sudah dewasa? Umur boleh bertambah, tetapi dewasa itu pilihan. Sudah sering mendengar kata-kata seperti itu kan ? Dewasa tidak tumbuh secara alami, namun dipersiapkan. Dan orang dewasa akan mudah dilihat dari cara berfikirnya yang tidak kekanak-kanakan.

Sobat belia, kita semua adalah pelajar, dan selama Belia belajar di sekolah, Belia menjadi tanggung jawab pihak sekolah. Itulah mengapa mereka membuat aturan yang sifatnya preventif. Tujuannya, tak lain, adalah untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Jika Belia yang perempuan menggunakan rok yang pendek ke sekolah, tentu akan membahayakan. Pelajar yang rambutnya dicat sudah dicap tidak baik oleh sebagian besar masyarakat. Walkman dan komik tentu akan mengalihkan tujuan utama Belia ke sekolah, yaitu untuk belajar. Rokok jelas bukan pilihan yang tepat bagi seorang pelajar, karena membahayakan kesehatan.

Ada satu hal yang tak kalah penting. Aturan sekolah itu mempersiapkan Belia untuk menjadi dewasa. Suatu saat nanti, kita akan lulus dari SMP/SMA, kemudian kuliah, dan menjadi bagian dari masyarakat. Dan apa yang Belia lakukan saat ini, akan menjadi cerminan perilaku Belia di masa yang akan datang. Semua pilihan ada pada Belia. Tunjukkan bahwa Belia bisa juga bersikap dewasa. Semangat! ***

Ridho Muhammad Zulkarnaen, XI IPA 3 SMAN 1 Rancaekek

gravatar

Thanks for entering my article to your blog.

Regards,
Ridho MZ