gravatar

Pilkada di Mata Pelajar

KURANG dari 40 hari lagi Pilkada atau Pilgub Jabar 2008 akan segera berlangsung. Buat Belia yang sudah mempunyai hak pilih, sebagai pemilih pemula tentunya harus mempergunakan hak pilih ini dengan sebaik mungkin. Sebagai proses pembelajaran dalam mengimplementasikan demokrasi di Indonesia , khususnya di Jawa Barat.

Sebuah pilihan terkadang membuat kita bingung, begitupun dengan pemilihan gubernur (pilgub) Jabar 2008. Ketika masa untuk berkampanye dimulai, spanduk, poster, dls., bergambar pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) , bertebaran di hampir setiap sudut Jawa Barat. Masing-masing berlomba agar masyarakat dapat memilih dengan menawarkan kelebihan komparatif dan keunggulan kompetitif.

Di sisi lain, pemilih pemula tergolong masih mengambang dan cenderung lebih kepada isu-isu tren dan populer. Ketika ada sekelompok teman yang mengajak untuk memilih salah satu calon dengan keuntungan materi yang bisa didapatkan secara langsung, tanpa berpikir panjang sebagian pelajar akan rentan untuk terprovokasi. Ini merupakan ciri pemilih yang tidak bertanggung jawab terhadap hak pilihnya.

Pilkada secara langsung merupakan media pembelajaran serta sebagai salah satu perwujudan kedaulatan rakyat. Sangat penting bagi pelajar untuk menjadi pemilih yang rasional dan independen. Maksudnya pelajar sebagai pemilih pemula dapat memberikan suara kepada calon yang betul-betul memperjuangkan pendidikan dan kepentingan pelajar. Peduli untuk memberikan beasiswa prestasi, beasiswa bagi yang tidak mampu, dan peduli terhadap fasilitas sekolah.

Yup! Pilgub kali ini sangat berpengaruh untuk menentukan Jawa Barat 5 tahun mendatang. Penting sekali memilih cagub dan cawagub yang benar-benar paham dan berkomitmen jelas untuk memperbaiki proses pendidikan di Indonesia khususnya Jawa barat yang rasanya harus segera diperbaiki. Seenggaknya gitu, calon yang peduli terhadap pendidikan dapat memberikan ruang bagi didengarkannya aspirasi dari kalangan pelajar.

Pendidikan politik bagi pemilih pemula diharapkan dapat terus dikembangkan, demi terwujudnya demokrasi di Indonesia dengan sebaik mungkin, didasarkan kepada etika, norma, dan rasionalitas. Ada baiknya sebelum Belia mencoblos, memperbanyak dialog-dialog tentang pilkada baik dengan guru PkN di sekolah, atau mencari informasi melalui buku, media, dls. Ingat, one man, one vote, one value! Gunakan hak pilih berdasarkan hati nurani dan logika, jangan sampai golput deh.***

Cecep Rochman, siswa SMKN 5 Bandung