gravatar

Rajin Pangkal Pandai, Malas Pangkal...

Mungkin pepatah di atas udah nggak aneh lagi di telinga kita. Kalau nggak salah, waktu masih awal SD kita dikasih tahu pepatah itu. Maknanya yang simpel masih bisa kita ingat sampai sekarang. Kamu bisa jadi pinter kalau kamu rajin belajar, walaupun sebenarnya kita nggak pinter-pinter amat alias biasa aja. Sebaliknya, kalau kita emang dasarnya punya IQ tinggi dan cerdas tapi hare-hare, ngeremehin, dan acuh sama pelajaran, semua potensi kecerdasan itu percuma aja. Makna pepatah "rajin pangkal pandai" emang cukup sederhana, tetapi ternyata pepatah itu bisa dijadikan pemacu semangat belajar untuk kita.

Dari awal orang tua menyekolahkan kita itu karena satu tujuan, yaitu untuk mendapatkan masa depan yang cemerlang. Sebenernya secara nggak langsung, sekarang kita lagi ngebentuk masa depan. Dengan cara kita belajar di sekolah, semuanya udah ketahuan. Nggak perlu repot-repot nanya paranormal buat ngeramal masa depan belia nanti.

It’s not magic. Semua ada perjuangannya, nggak bisa kita tiba-tiba jadi pinter. Belia yang sampe sekarang masih males-malesan harus melakukan perubahan. Percaya deh, kesuksesan yang kita dapat nanti adalah hasil dari perjuangan yang kita lakukan. Beda lagi kalau belia yang tetep teguh bermales-malesan, mungkin bakalan susah cari kerja dan pendapatan yang kurang.

Kita ambil contoh aja di kehidupan sekitar kita. Tukang ojek misalnya, salah seorang teman abang saya ada yang berprofesi sebagai tukang ojek. Pas saya tanya, kenapa jadi tukang ojek? Susah cari pekerjaan jadi alasan utama, soalnya dia cuma mentok sampe SMP aja. Pas ditanya lagi, kenapa nggak diterusin? Gara-garanya satu kata; "males" dan akhirnya mutusin buat berhenti sekolah. Saya juga dengerin cerita lanjutan tentang penyesalan dia dan pendapatannya yang kurang.

Pendidikan emang jadi modal paling utama kita buat menuju sukses. Apalagi zaman sekarang, persaingan makin ketat, orang pinter makin banyak. Tanpa pendidikan, kita nggak punya modal yang cukup untuk bersaing di masa mendatang. So, dimulai dari sekarang, kita harus mempersiapkan diri menatap masa depan. Jangan buang-buang waktu dengan main-main yang nggak puguh, demi mendapatkan image "anak gaul". Kudu rajin sekolah karena sekolah adalah langkah pertama yang menentukan masa depan kita. Future is in your hands! ***

Ch. JayaSmaluchi - 3 cimahi